Nyiurtimes, BITUNG – Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Bitung untuk penanggulangan Pandemi Covid-19 dinilai belum maksimal. Sabtu (09/05/2020)
Hal ini disampaikan Mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bitung Tennie Wior.
Menurut Tennie, anggaran yang sudah direncanakan atau yang tertata di Dinas Kesehatan Kota Bitung dalam rangka penanggulangan Covid-19 belum benar-benar dimaksimalkan. “Penyerapan anggarannya baru mencapai kurang lebih 20 persen. Seharusnya anggaran tersebut harus segera direalisasikan. Dengan direalisasikannya anggaran tersebut akan berdampak pada maksimalnya penanganan Covid,” ujar Tennie
Dirinya pun mempertanyakan kinerja dari Dinkes Bitung terkait lambatnya penyerapan anggaran tersebut. “Kenapa penyerapan anggarannya lambat, padahal penyesuain anggaran direncanakan dan diprogramkan oleh Dinkes sendiri dan telah disetujui. Ini dalam kondisi darurat, sehingga telah ditetapkan anggaran untuk direalisasikan,” katanya
Baca juga
Menurutnya juga, Dinkes Bitung saat ini berbeda dengan OPD lain yang dalam penyampaian tranparansi anggaran Covid-19 Pemkot Bitung/Gugus Tugas sudah hampir terserap semuanya.
Seperti diketahui dari Rp. 5. 735. 520. 000 yang sudah ditransfer kepada Dinkes Bitung melalui kas daerah, yang terealisasi baru Rp. 1. 449. 954. 807, sementara sisanya Rp. 4. 305. 565.193 belum terealisasi/terpakai.
Memang menurut Tennie, perlu kehati-hatian bagi Dinkes dalam hal pengadaan Alat kesehatan (Alkes), ketika hendak menunjuk pihak ketiga. Namun hal itu tentu perlu kerja ektra agar anggaran yang sudah ada segera direalisasikan.
“Jangan sampai tergelincir. Hendak main mata, main belakang, main petak umpet ataupun main apalah sebutan lainnya. Pasti dapat ganjaran karena banyak yang mengawasi,” tukas Tennie yang juga mantan wartawan di Kota Bitung
Sementara itu menanggapi apa yang disampaikan Tennie Wior, Kadis Kesehatan Kota Bitung dr Jeaneste Watuna menyampaikan beberapa kendala yang dialami Dinkes Bitung
“Sedikit penjelasan dalam nilai anggaran tersebut direncanakan sampai dengan Juni.
kendala 1. Pertama ada masih kurangnya ketersediaan bahan dan alat medis yang dibutuhkan. Kami sudah PO, tapi ada sebagian alat yang tidak ready.
2. Ada pekerjaan fisik juga di dalamnya yi.u.rehab gedung karantina yang masa kerjanya 30 hari.
3. Sebagian barang dan APD lainya sedang dalam proses pembuatan SPJ walaupun barang sdh sebagian ada sehingga pada akhirnya terkesan penyerapan kurang. Mungkin demikian terima kasih,” ujar dr Jeaneste melalui pesan WA kepada media ini. (REFLY)